Jumat, 20 April 2018

KAPOLRI DAN PANGLIMA TNI MEMBERIKAN PENYEGARAN TERHADAP 3000 PRAJURIT TNI/POLRI DI NAD

Banda Aceh, 20 April 2018


Kapolri Jenderal Tito Dan Panglima TNI Marsekal Hadi Melaksanakan Kegiatan Kunjungan Kerja Di Aceh. Panglima menjelaskan bahwa Sinergi dan soliditas mampu cegah potensi timbulnya permasalahan, Soliditas dan Solidaritas antara TNI/POLRI dengan pemuda tokoh masyarakat : Tokoh agama, tokoh adat dan tokoh daerah serta berbagai komponen masyarakat lainnya mampu mencegah potensi timbulnya permasalahan yang dapat menyebabkan terganggunya keamanan dan kenyamanan di wilayah.

Hal tersebut dikatakan Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto S.I.P saat memberikan arahan didepan 3000 personil TNI / Polri di seluruh wilayah Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) Diawali dengan makan siang bersama prajurit, bertempat di Hall Harapan Bangsa Komplek Stadion Harapan Bangsa, Lhoong Raya Banda Aceh, Kamis (19/4/2018).

Lebih lanjut Panglima TNI menjelaskan bahwa Sinergis Dan Soliditas TNI / Polri dengan komponen bangsa lainnya sangat terasa dimana situasi wilayah menjadi kondusif, rakyat merasa tenang dan nyaman dalam melaksanakan kehidupannya, seluruh stake holder dapat menjalankan tugasnya masing masing dengan lancar.

Panglima TNI menyampaikan ucapan terimakasih dan rasa bangga kepada segenap Prajurit TNI dan Polri di wilayah aceh, karna mampu memberikan darma bakti terbaik kepada ibu pertiwi. " Saya bangga dengan kalian semua ini tidak terlepas dari semangat disiplin, tanggung jawab, militansi dan loyalitas kalian dengan tetap berpegang teguh kepada perintah atasan".

Saat ini dunia berubah begitu cepat, lingkungan strategis global diwarnai berbagai dinamika yang sulit di antisipasi dampaknya yang  muncul sebagai ancaman nyata bangsa indonesia seperti ancaman siber (cyber threat), ancaman biologis (bio threat) dan ancaman kesenjangan (inequality threat). Ancaman cyber diwujudkan dengan penyalahgunaan big data  pengguna internet. Saat ini lebih dari 51% penduduk dunia yang sudah terhubung dengan internet. 

Seperti kita ketahui bahwa bakteri dan virus patogen dapat memutasi menjadi kebal terhadap obat obatan yang ada, selain itu teknologi rekayasa genetika telah  memungkinkan diciptakannya agen agen biologis baru yang lebih berbahaya pungkas Marsekal TNI Hadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar